Belajar Membatik & Membuat Gerabah
Siang bolong di kota Gudeg.
Cuaca cukup panas. Apalagi bagi saya dan beberapa siswi SDN Kauman 1 Malang yang sedang menyusuri alun-alun utara setelah sowan dari tempat kediaman Sultan, tambah gerah rasanya.
Peluh masih bercucuran. Rupa ne kabeh pasti abang ireng kepanasan iki.... Kasihan anak-anak..... mereka semua pasti juga kepanasan.
Cuaca cukup panas. Apalagi bagi saya dan beberapa siswi SDN Kauman 1 Malang yang sedang menyusuri alun-alun utara setelah sowan dari tempat kediaman Sultan, tambah gerah rasanya.
Peluh masih bercucuran. Rupa ne kabeh pasti abang ireng kepanasan iki.... Kasihan anak-anak..... mereka semua pasti juga kepanasan.
Saya jadi bertanya-tanya, apakah
sehari harinya Jogja memang panas seperti ini.... atau ini hanya perasaan saya saja
? Sampai sampai, saya begitu bernafsu untuk selalu menenggak minuman dingin (es)
padahal biasanya tidak demikian. Saya lebih suka yang dingin biasa atau yang
hangat.
Ngadem dibangku bawah pohon di area parkir bis di jalan
Panembahan Senopati, sembari melihat tukang parkir yang sibuk mengatur
rombongan bis yang bergantian masuk.
Panas, hiruk pikuk, bau asap bis bercampur
menjadi satu.... Nano-nano rasanya....
Anak-anak mulai berdatangan
gerombol demi gerombol dan segera berkumpul. Ya, kami hendak berkunjung ke Taman
Pintar yang berada di seberang jalan selepas mengunjungi Keraton
Ngayogyakarta.
Taman Pintar.... sebuah wahana
belajar ilmu pengetahuan yang dikemas dalam bentuk rekreasi dengan
dilengkapi alat peraga iptek.
Sebuah wahana belajar yang diharapkan dapat menumbuhkembangkan
minat anak-anak yang tidak saja terbatas pada ilmu pengetahuan/teknologi
terkini namun juga terhadap pengetahuan yang bersifat tradisional.
Ya,
pengetahuan yang telah diwariskan secara turun –temurun dan lestari
hingga kini, membuat gerabah dan membatik diantaranya.
Di Taman Pintar ini diajarkan
secara sederhana cara membuat gerabah dan membatik.
Lokasi nya
berada di belakang pos sekuriti, bersebelahan dengan bus hitam “KPK Learning
Centre”.
membuat sketsa diatas kain |
Membatik, menilik asal katanya berasal dari bahasa Jawa amba
dan titik.
Amba mempunyai arti kain, sedangkan titik adalah menaruh
malam yang telah dicairkan ke motif di kain
dengan cara di titik-titik.
“Menulis” pola yang telah tergambar di kain
dengan alat yang disebut dengan canting. Cara ini melahirkan apa
disebut dengan batik tulis.
Kebalikan dari istilah byok
yaitu renteng atau galaran. Ini untuk menyebut canting dengan
jumlah cucuk genap. Canting ini berfungsi membentuk beberapa garis
sekaligus secara bersamaan sehingga didapat jarak yang sama antara garis yang
satu dengan yang lainnya.
Canting yang
digunakan untuk membatik tidak terbatas satu jenis saja namun banyak
macamnya disesuaikan dengan kegunaannya, misalnya :
~Canting reng-rengan,
yaitu canting berukuran cucuk sedang bercucuk tunggal. Canting ini biasanya digunakan
untuk membuat kerangka motif batik.
~Canting isen, yaitu
canting berukuran cucuk kecil dengan bercucuk tunggal ataupun rangkap (cecek, loron,
telon, papatan, liman). Canting ini biasanya
digunakan untuk mengisi kerangka motif batik.
Ada lagi yang disebut dengan canting byok. Istilah canting byok digunakan
untuk menyebut canting bercucuk ganjil. Canting
ini digunakan untuk membentuk lingkaran kecil
yang terdiri atas kumpulan titik-titik.

Jangan terburu-buru, perlahan
saja. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam proses membatik.
Setelah semua motif di atas kain tertutup lapisan malam kini saatnya proses berikutnya, memberikan pewarnaan. Langkah selanjutnya adalah pengeringan disambung dengan pelorodan untuk menghilangkan sisa-sisa malam yang masih menempel di kain.
pewarnaan |
pengeringan |
Siswi-siswi SDN Kauman 1 Malang
secara langsung telah mempraktekkan cara membatik secara tradisional. Bagaimana
dengan siswa-siswa nya ? Mereka berkesempatan menjajal langsung bagaimana cara
membuat gerabah.
menyiapkan bahan untuk membuat gerabah |
mengolah tanah liat menjadi bentuk yang diinginkan |
membuat bentuk asbak, vas, patung kecil, cangkir, dll |
asbak dengan aneka bentuk paling diminati |
penilaian gerabah yang telah selesai dibuat |
Mereka akan bangga bahwa
sudah tahu dan pernah bagaimana cara membatik dan membuat gerabah meski secara
sederhana. Pengalaman baru yang berharga sekaligus mengesankan buat mereka
semua. Experience is the best teacher.
Go Go Go.... Kauman Go.... !
Jogjakarta, Rabu Kliwon, 01 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar