Aku sudah cukup lama berada di pojok halaman
belakang ini. Entah sudah berapa purnama berlalu. Yang pasti kain merah yang
menyelimuti badanku sudah penuh dengan debu halus. Pohon mangga yang berada di
sebelahku juga tumbuh semakin besar.
Siang itu udara cukup cerah. Matahari
bersinar tidak terlalu terik. Kurasakan hembusan angin menyapaku dari sela kain
yang menyelimutiku. Samar samar kulihat bapak datang menghampiriku. Dibukanya
kain merah itu. “Aaah segarnya...”, gumanku pelan. Kurasakan hangatnya
sinar mentari mengusap tubuhku. Sungguh nikmat rasanya. Tak berapa lama berselang dibersihkannya tubuhku dengan air. Kurasakan dinginnya air menjalar di sekujur
tubuh. Untunglah tidak berlangsung lama.
Disekanya sisa sisa air
di badanku dengan sehelai kain yang lembut. “Hihihi... Geli rasanya”,
saat usapan sampai di bahu aku jadi teringat mas Rafi. Ya, mas Rafi... mas Rafi
sewaktu masih kecil. Setiap minggu pagi bapak selalu membawaku keliling kampung
bersama mas Rafi. Dia bepegangan dibahuku.
Ceria sekali mimik mukanya. Sesekali terdengar ocehan dan tawanya yang lucu.
Ya... Ini memang kesukaannya. Kalau sampai
bapak lupa dia akan akan merengek mengingatkan. “Oh... kenangan yang
sungguh indah”, aku mengharu biru. Rasanya seperti baru kemarin aku jalan jalan
dengannya. Masih terbayang tingkahnya
yang menggemaskan. Masih terngiang celotehnya yang lucu.
Ada kenangan lain yang
juga masih melekat kuat di ingatanku. Aku selalu menemani bapak kala ingin berjumpa dengan ibu di tempat kerjanya. Bahkan ke rumah ibu yang jaraknya sekitar 1/2 jam
perjalanan dilakoni juga dengan mengajakku serta, padahal sebenarnya aku sudah
mulai lelah untuk di ajak jalan jauh. Aku sudah mulai dimakan usia. Badanku
sudah tidak sekuat dulu.
Aku tahu pasti kalau bapak ada hati sama ibu.
Kelihatan sekali dari raut mukanya yang ceria bila hendak ketemu ibu. Apalagi
kalau sudah temu kangen... Sumringah
banget. Tresno jalaran saka kulino, begitu simbah bilang.
Masya Allah...
tanggal berapa sekarang ? Semoga aku tidak lupa. Semoga belum lewat.
Ya... bulan Desember ini ibu berulang tahun. Meskipun sudah tidak muda lagi
namun ibu masih cantik untuk ukuran wanita se usia ibu. Aku hanya bisa
memanjatkan doa, Semoga ibu selalu diberikan kesehatan baik lahir maupun batin.
Ibu dipanjangkan umur terlebih ibadahnya. Semoga apa yang menjadi impian
ibu Insya Allah terkabul. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkahNya...
Aamiin YRA.
Ibu, Selamat Ulang Tahun ya....
Nggak ada yang lebih berharga dari sebuah kenangan....
BalasHapus