Ada satu tempat wisata di pulau
Bali yang menggelitik benak saya... alias bikin penasaran. Pulau Penyu namanya.
Menilik namanya memang nggak ada yang aneh, biasa saja. Sebuah pulau dengan
habitat binatang yang bernama penyu. That’s all...
Namun yang membuat pikiran
saya melayang jauh hingga ke bulan J ... adalah “seperti apa sih tempatnya ?”
Ketika pertama kali mendengar
namanya, pikiran saya langsung teringat dengan pantai Sukamade.
Ya, sebuah
pantai yang cukup indah yang dipergunakan sebagai konservasi serta tempat
melepas “tukik” (anak penyu) ke laut lepas. Disamping itu juga sebagai tempat
“pendaratan” penyu untuk bertelur.
![]() |
seaturtle.or.id |
Saya malah sempat berimajinasi, sebuah pulau yang pantainya penuh dengan penyu yang berenang hilir mudik.... dan pengunjung bisa dengan bebas “bergaul” dengan kawanan penyu itu.
So sweet,
kan... ?
Penyu, salah satu jenis binatang
laut yang cukup eksotik bagi saya. Merupakan hewan purba yang masih eksis
hingga kini.
Mempunyai bentuk yang unik. Badannya dibalut “baju baja” yang
melindunginya dari sang predator.
Sepasang “tangan” yang berbentuk mirip dayung yang membuatnya handal “melaju” di air.
Inilah yang membedakannya dengan rekan sejawatnya, si kura-kura.
Sepasang “tangan” yang berbentuk mirip dayung yang membuatnya handal “melaju” di air.
Inilah yang membedakannya dengan rekan sejawatnya, si kura-kura.
Namun perlu diingat ya, fren... meskipun hidup di air
tetapi dalam waktu tertentu dia kudu naik ke permukaan untuk “mengambil udara”.
Lho... kok ? Iya, penyu adalah binatang yang bernapas dengan paru-paru, seperti
halnya ikan paus. Woow ...
Dan... ini dia yang bikin geleng-geleng
kepala : usianya bisa mencapai ratusan tahun... ! Benar-benar luar biasa... It’s
so amazing.
![]() |
seaturtle.or.id |
Sayangnya, fren...
Penyu
merupakan salah satu binatang yang terancam punah Ini bikin hati sedih L
Kalau sampai punah kasihan anak cucu kita
yang nantinya hanya bisa menyaksikan sosok penyu melalui gambar ataupun film
Faktor
produktifitas menjadi penyebabnya. Dari ratusan telur yang dihasilkan hanya
belasan saja yang berhasil menetas dan bisa kembali ke laut lepas. Ini belum
ditambah kemungkinan dimangsa predator atau... diburu manusia !
Duuuh... kacian
banget nasibnya... L
Untuk melindungi serta
melestarikannya maka dibangunlah tempat-tempat konservasi, salah satunya adalah
Pulau Penyu di Tanjung Benoa, Bali ini.
Nah, sekarang ini saya sedang meluncur
ke sana. Tadi pagi sehabis sarapan bli Wayan, pemandu wisata setempat,
sesuai jadwal sudah menjemput buat explore Pulau Penyu. Nggak nyangka
akhirnya kesampaian juga angan-angan yang telah lama terpendam.
Aaah... sudah sampai di Tanjung Benoa rupanya. Tampak kapal-kapal laut berjajar di balik rumah-rumah penduduk.
Dengan lincah bli Wayan menyusuri jalan berkelok yang tidak terlampau lebar.
Suasana perkampungan yang khas Bali serta cuaca pantai yang mulai menyengat datang menyambut.
Welcome to coast...

Ternyata perjalanan belum usai.
Untuk mencapai pulau penyu harus “berlayar” dulu barang beberapa menit.
Tidak mengapa, ini pasti mengasyikkan.
Hembusan angin laut lembut mengusap wajah... Menyusuri gelombang laut yang menari-nari sembari ditemani kapal-kapal yang melintas. Pengalaman baru yang sungguh seru.
Ingin menyaksikan pemandangan di bawah air dari atas perahu ?
Bisa !
Perahu-perahu motor disini lantainya sudah dimodifikasi menjadi tembus pandang, sehingga wisatawan bisa menikmati keindahan bawah laut tanpa berbasah-basah.
At last...
Pulau penyu dihadapan mata. Tampak pagar tembok dengan gapura di tengahnya. Di atasnya terpampang tulisan yang cukup mencolok “Welcome to Turtle Farm”.
Tanpa menunggu lama saya pun bergegas turun. Deretan kolam penyu menyambut setiap pengunjung yang datang. Nampaknya kolam yang berisi anak-anak penyu mendapat perhatian ekstra dibanding yang sudah besar/dewasa.
Pulau penyu dihadapan mata. Tampak pagar tembok dengan gapura di tengahnya. Di atasnya terpampang tulisan yang cukup mencolok “Welcome to Turtle Farm”.
Tanpa menunggu lama saya pun bergegas turun. Deretan kolam penyu menyambut setiap pengunjung yang datang. Nampaknya kolam yang berisi anak-anak penyu mendapat perhatian ekstra dibanding yang sudah besar/dewasa.
Benar-benar lucu... menyaksikan anak-anak penyu yang berenang hilir mudik. Menggemaskan...
Andaikata bisa, pingin rasanya nyomot satu buat dibawa pulang. Dipelihara... terus... dan terus... hingga tumbuh sebesar gentong. Hahaha...
Pemandu setempat dengan sabar
menjelaskan bagaimana cara memelihara, merawat dan mengembangbiakkan serta bagaimana proses
penyu bertelur. Pengunjung juga dipersilahkan berinteraksi langsung dengan
penyu-penyu yang ada di kolam.

Astaganaga... ternyata bobot penyu dewasa berat juga lho ! Butuh dua tangan untuk mengangkatnya.
Ini belum penyu yang usianya lebih tua yang tentunya memiliki badan yang relatif lebih besar. Kalau yang ini mungkin atlit angkat besi saja ya yang bisa mengangkatnya... J
Astaganaga... ternyata bobot penyu dewasa berat juga lho ! Butuh dua tangan untuk mengangkatnya.
Ini belum penyu yang usianya lebih tua yang tentunya memiliki badan yang relatif lebih besar. Kalau yang ini mungkin atlit angkat besi saja ya yang bisa mengangkatnya... J
Dolan karo penyu, fren... !
Kapan lagi bisa seperti ini, iya nggak ?
Menyaksikan sekaligus berinteraksi langsung dengan binatang yang dilindungi karena terancam kepunahan.
Pengalaman yang mendidik dan menambah wawasan sekaligus mengajarkan kepada kita untuk lebih mencintai, tidak saja terhadap binatang namun juga kepada alam sekitar kita.
Selamat tinggal penyu. Sampai ketemu lagi yaaa...
T.O.P markotp josss gandos, di blog ku pulau pasoso juga sebagai penangkaran penyu hijau brooo.... Seperti jg Derawan di Kalimantan. Let save them
BalasHapushe eh mas bro...
Hapuskita harus peduli dg kelestarian hewan, terlebih yg sudah langka spt ini