Nyambel, nyambal, atau menyambal adalah membuat racikan penyedap
dengan cara diulek untuk teman nasi dan lauk. Suatu aktifitas yang biasanya dilakukan
oleh kaum wanita karena ini menyangkut urusan dapur.
Dan wanita, khususnya ibu ibu, adalah ahlinya. Kelihatannya sepele namun kenyataannya tidaklah demikian. Coba tanyakan, apakah para ibu pernah nyambel ? Pasti deh sontak angguk angguk kayak burung kakatua.
Dan wanita, khususnya ibu ibu, adalah ahlinya. Kelihatannya sepele namun kenyataannya tidaklah demikian. Coba tanyakan, apakah para ibu pernah nyambel ? Pasti deh sontak angguk angguk kayak burung kakatua.
Adalah
hil yang mustahal jika mereka tidak pernah nyambel. Wanita dan sambal adalah
soulmate, kalau boleh dikatakan demikian. Sekali lagi, coba deh para ibu jangan
boleh nyambel... sekaliii saja.
Hehehe... Ini sama saja dengan mengusik harimau tidur. Bakalan emosi deh..., “Nggak nafsu !” atau “Lebih baik nggak makan sekalian daripada nggak nyambel !” Nah loh... Kena semprot kan ?
Hehehe... Ini sama saja dengan mengusik harimau tidur. Bakalan emosi deh..., “Nggak nafsu !” atau “Lebih baik nggak makan sekalian daripada nggak nyambel !” Nah loh... Kena semprot kan ?
![]() |
merah merah menggoda |
Sambel
tidak sekedar membuat makan menjadi enak namun juga lebih nikmat. Membuat
acara makan menjadi semarak, lebih greget. Tidak sekedar memenuhi hasrat lapar. Namun juga
bisa memuaskan lidah. Merasakan enak dan
nikmatnya suap demi suap.
Tidak
sedikit makanan yang enak juga lezat , bahkan kadang harganya sampai sulit
dinalar. Isinya sak dumil harganya selangit. Namun apakah yang demikian
itu juga nikmat ? Juga... adakah perasaan puas, lego begitu selesai
dimakan ? Belum tentu !
![]() |
dipenyet lebih nikmat |
Masih
lanjut, mas bro dan mbak bro. Adakah makan yang membuat peluh sampai
bercucuran, mulut megap megap seperti ikan kehabisan air karena kepedasan, rona
mukanya merah seperti orang menahan amarah dan bahkan... sampai ingusnya ikut
meleleh keluar ?
Hahaha... Sampai geli sendiri ngebayanginnya. Saya nggak habis pikir kok bisa bisanya seperti itu. Apa ini yang dinamakan "sengsara membawa nikmat ?" Hehehe...
Hahaha... Sampai geli sendiri ngebayanginnya. Saya nggak habis pikir kok bisa bisanya seperti itu. Apa ini yang dinamakan "sengsara membawa nikmat ?" Hehehe...
![]() |
tomat digoreng agar lebih sedap |
Saya yakin hanya sambal yang bisa berbuat seperti itu. Itulah efek nyambel ! Nothing else... Itulah baru namanya makan enak bin nikmat. Lego nganti nang njerohe tulang sum sum. Saking puasnya sampai lenger lenger koyo uwong ditinggal minggat bojone.
Tidak ada aturan baku dalam nyambel. Sederhana saja, kudu ada lombok, sedikit garam dan gula juga terasi. Bisa ditambahkan tomat kalau mau. Agar lebih nikmat, tomat bisa digoreng sebentar. Ini basicnya.
Ada
juga yang memberi tambahan jeruk nipis, irisan bawang merah, ataupun bawang
goreng. Semuanya tergantung selera masing masing. Mana yang membuat lebih
nikmat monggo saja ditambahkan.
Bagi
level ‘penggembira’ (seperti saya, misalnya) cabenya cukup 1-2 buah saja, tetapi bagi yang sudah
‘berpengalaman’ alias level kuda lumping tidak puas hanya ‘segelintir’. Sekali
nyambel bisa satu genggam cabe masuk ke cobek ! Astaga naga... Apa nggak
kebakar ya mulutnya ? Ampyun dueh...
Nasi
hangat kemepul, sambal di cobek, tahu tempe plus ikan mujahir yang
ditemani daun kemangi juga sudah siap. Nggak perlu pakai sendok. Justru lebih
nikmat pakai tangan. Haduuuh sudah kemlecer
ini. Nunggu apa lagi ? Langsung sikat bleeeh... !
Selamat makaaan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar